Ketua Yayasan Sayang Babel Kite Indra Ambalika Sari yang juga mitra PT Timah Tbk dalam melaksanakan dalam program Coral Garden mengatakan, coral garden yang ditenggelamkan PT Timah Tbk sudah mulai menunjukkan hasil yang bagus.
“Coral garden ini pertama membuat rak yang dibentuk, kemudian diberi bibit karang transplantasi dari hasil reklamasi laut PT Timah Tbk, jadi bukan mengambil karang alami. Hasil pemantauan kami juga sudah bagus,” ucap Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung ini beberapa waktu lalu,
Indra menjelaskan, karang-karang yang tumbuh sudah besar dan ikan sudah banyak bermain di daerah coral garden. Karang-karang yang tumbuh cukup indah dan beragam.
“Secara umum ikan karang mulai banyak bermain di areal coral garden,” katanya.
Menurutnya, coral garden ini merupakan upaya PT Timah Tbk untuk mendukung sektor wisata bawah laut di Kawasan Pantai Penyusuk. Nantinya coral garden ini bisa menjadi spot foto bawah laut bagi wisatawan yang ingin snorkling maupun diving.
“Meski sudah tumbuh, tetap dilakukan perawatan, misalnya menyulam jika ada karang yang mati agar coral garden tetap terlihat cantik,” ucapnya.
PT Timah Tbk menggandeng Ketua Kelompok Nelayan Ridho Ilahi Bersatu, Desa Kenanga, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka untuk membuat dan menenggelamkan ratusan unit rumpon ikan ini.
“Kegiatan penenggelaman rumpon ini kedua kalinya bagi kami bersama PT Timah, pertama itu tahun 2021. Sementara untuk kegiatan reklamasi lautnya itu, sudah lumayan cukup lama kami bersinergi bersama PT Timah, itu sekitar 6 tahun,” kata Ketua Kelompok Nelayan Ridho Ilahi Bersatu, Karyadi beberapa waktu lalu.
Menurut Karyadi mereka sudah merasakan manfaat kehadiran rumpon karena mereka tak perlu jauh-jauh lagi untuk melaut langaran ikan sudah berkumpul dan jarak yang ditempuh juga lebih dekat.
Mereka juga membagikan titik penenggelaman rumpon ini kepada nelayan sekitar agar hal ini juga bisa dirasakan nelayan lainnya seperti nelayan Desa Kenanga, Rebo, Parit Padang dan Desa Jurung.
Ia berharap, kegiatan penenggelaman rumpon ini bisa menjadi agenda rutin tahunan yang dilaksanakan bersama PT Timah Tbk sehingga semakin banyak rumpon di Perairan Rebo.
“Semoga ini bisa dilakukan setiap tahunnya, karena bagi nelayan dengan kapasitas mesin yang kecil, itu sangat membantu sekali. Karena radius jangkauannya yang 3-4 mil masih terbilang dekat, dan mudah untuk di akses,” kata Karyadi. (*)