Komoditi Kelapa Sawit Menjanjikan Petani
Pangkalpinang, nidianews.com – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menggelar Workshop Jurnalistik Suara Petani, Pelatihan Jurnalistik untuk generasi baru di Industri Sawit.
Kegiatan workshop jurnalistik diikuti 150 peserta dari generasi milenial, dibuka PLT Asisten 2 Pemprov Bangka Belitung Hartono, berlangsung di Ballroom Swiss-belhotel Pangkalpinang, Selasa (12/11/2024).
Plt Asisten2 Pemprov Babel Hartono menjelaskan pemerintah daerah mensupport kegiatan positif ini yang melibatkan generasi II yaitu untuk generasi milenial.
Hal ini sesuai dengan komitmen presiden, bahwa milenial diharapkan untuk berperan aktif dalam membangun sektor pertanian di Indonesia.
“Kami dari Pemprov Babel mensupport kegiatan positif ini, dan berharap bisa melibatkan semua stakeholder sehingga kegiatan ini sesuai yang diharapkan pemerintah,” ungkap Hartono.
Hartono menyampaikan ucapan terima kasih kepada Apkasindo Pusat dan DPW Babel yang mengundang peserta dari internal (mahasiswa UBB) dan melibatkan peserta dari 8 provinsi.
Menurut Hartono, bahwa peserta disamping mengikuti kegiatan juga diajak melihat objek wisata di Babel.
Lebihlanjut Hartono mengatakan bahwa Provinsi Babel merupakan provinsi penghasil lada yang terkenal lada putih Muntok.
Namun kata Hartono, seiring waktu berjalan bahwa petani beralih ke komoditi lainnya karena bisa dijadikan pegangan dan pemasukan bagi mereka yakni komoditi kelapa sawit.
Dimana komoditi kelapa sawit yang diusahakan perusahaan swasta. Namun sekarang ini telah banyak diberdayakan oleh masyarakat.
“Komoditi kelapa sawit dapat lebih memberikan harapan yang lebih baik dan lebih menjanjikan bagi petani,” ujarnya.
Bahkan dijelaskan Hartono terlihat dari peningkatan perluasan perkebunan sawit masyarakat mengalami kenaikan yang signifikan dari 17.1660 hektar tahun 2022, menjadi 86.058,15 hektar tahun 2023. Untuk produktifitas sawit rata-rata 3,8 ton perhektar pertahun.
Disislain Ketua DPW Apkasindo Babel Sahurudin mengemukakan bahwa prospek perkebunan kelapa sawit di Bangka Belitung ke depannya sangat baik.
Namun dijelaskan Sahurudin, harus ada wawasan pengetahuan kepada generasi milrnial sawit ke depan. Karenatanpa ada wawasan karena sebelumnya mereka tidak mengerti apa itu sawit, pengolahan tanah hingga produksi.
“Generasi muda harus belajar dan membuat ide atau terobosan ke depan, bahwa sawit ini sangat mendukung,” ungkap Sahurudin.
Kegiatan Workshop Jurnalistik merupakan kerjasama Apkasindo dengan sawitsetara.co.
“Dengan workshop ini maka mereka generasi milenial mengerti dari awalnya sawit, dari hulu hingga hilir serta tantangab ke depan yang akan dihadapi,” jelasnya.
Adapun pada kegiatan ini, menghadirkan narasumber dari Metro TV dengan sumber dana BPDPKS.
Ketua Panitia Pelaksana M Goldameir menyampaikan bahwa Bangka Belitung ini sudah kaya dari sektor tambang, dan ditambahkan komoditi strategis nasional non tambang maka akan terjadi semakin luar biasa.
“Ini merupakan bagian dari fungsi kami komunikasi, maka tugas kami membangkitkan petani-petani yang bergerak di industri sawit di Bangka Belitung,’ katanya.
Goldameir mengatakan bahwa sejalan dengan arahan presiden terpilih dan Menteri Pertanian, yaitu milenial yang aktif, bersuara.
Dengan pelatihan (workshop) merupakan pertama kali dilaksanakan kepada generasi milenial petani. Dimana generasi muda petani merupakan generasi ke II diundang secara khusus yang berdampingan dengan mahasiswa.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPW Apkasindo Babel Sahurudin menyerahkan cindera mata kepada Plt Asisten II Pemprov Babel, perwakilan mahasiswa dan PT BAM.
Kegiatan workshop jurnalistik, peserta diajak berkunjung ke Perkebunan Kelapa Sawit PT BAM. (AS)