Pangkalpinang, nidianews.com – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia resmi menetapkan Bandar Udara H.A.S Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Belitung, sebagai Bandar Udara Internasional. Penetapan ini berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2025 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional.
Langkah strategis ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas antarwilayah dan membuka akses langsung ke berbagai rute internasional dari dan ke Indonesia, khususnya dari wilayah Bangka Belitung.
Penetapan status bandara ini menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam Forum Collaborative Destination Development (CDD) yang digelar di Bangka Belitung. Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hellyana, menyebut bahwa proses pembahasan berlangsung alot namun penuh komitmen dari berbagai pihak.
“Babel tidak boleh ketinggalan informasi terkait pembangunan infrastruktur dan penguatan konektivitas udara. Hari ini kami sudah berdiskusi bersama Bappenas, Kementerian Pariwisata, dan Kementerian Perhubungan. Fokus pembahasan adalah membuka rute penerbangan baru, baik internasional maupun domestik,” ungkap Hellyana kepada media, Rabu (4/6).
Rute internasional yang diusulkan antara lain Belitung–Malaysia, Belitung–Singapura, serta sejumlah rute domestik seperti Belitung–Yogyakarta, Bali, Batam, dan Medan.
Tak hanya dihadiri oleh pejabat pemerintahan, forum CDD juga melibatkan pelaku industri penerbangan dan asosiasi maskapai asing lintas negara. Dari hasil diskusi tersebut, Hellyana optimistis bahwa rute-rute internasional ini dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
“Sebelumnya kita sudah pernah membuka jalur ke Malaysia dan Singapura. Ke depan, peluang membuka penerbangan langsung ke Australia dan Jepang juga sangat memungkinkan, apalagi dengan status baru bandara sebagai bandara internasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hellyana menekankan pentingnya pengembangan konsep pariwisata berkelanjutan yang sejalan dengan program UNESCO Global Geopark di Belitung. Hal ini termasuk menjaga kualitas udara dan memperkenalkan potensi alam yang unik di Belitung kepada wisatawan internasional.
“Kita juga dorong penciptaan brand lokal. Bandara harus menjadi wajah utama Belitung. Harus ada farewell greeting yang meninggalkan kesan mendalam bagi wisatawan agar mereka ingin kembali lagi ke Belitung,” ujarnya.
Salah satu produk lokal yang telah mendapat perhatian nasional adalah sedotan purun, yang sebelumnya telah dipromosikan oleh Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno. Produk ini dianggap representatif sebagai cinderamata ramah lingkungan khas Belitung.
Untuk diketahui, selain Bandara H.A.S Hanandjoeddin, dua bandara lain yang masuk dalam rencana penetapan sebagai bandara internasional adalah Bandar Udara S.M. Badaruddin II di Palembang dan Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani di Semarang.
Dengan penetapan ini, Bangka Belitung diharapkan semakin terintegrasi dalam jaringan penerbangan internasional dan semakin siap menjadi tujuan wisata kelas dunia. (*)
