pangkalpinang, nidianews.com – Seorang nelayan asal Pangkalpinang bernama Sukma (34) mengalami luka akibat sengatan ikan pari saat berusaha menyelamatkan kapalnya yang mengalami kebocoran di sekitar Perairan Pantai Koala, Kabupaten Bangka, Minggu pagi (15/6/2025).
Insiden tersebut terjadi saat Sukma bersama rekannya, Rahmat (45), sedang mendorong kapal mereka ke arah pantai demi menghindari kapal tenggelam. Tanpa sengaja, Sukma menginjak ikan pari yang bersembunyi di dasar perairan dangkal, sehingga menyebabkan luka sengat yang cukup parah.
Sebelumnya, pada Sabtu (14/6/2025) pukul 14.00 WIB, Sukma dan Rahmat berangkat dari Pelabuhan Pancur Kerikil menuju titik tangkap (fishing ground) di sekitar Pantai Koala untuk melaut. Namun, pada malam hari sekitar pukul 22.01 WIB, kapal mereka mengalami kebocoran.
Berupaya menghindari risiko tenggelam, mereka memutuskan untuk mendekatkan kapal ke daratan. Saat pagi menjelang, keduanya turun ke air untuk mendorong kapal ke bibir pantai. Di momen itulah Sukma tersengat ikan pari.
Menyadari kondisi Sukma yang membutuhkan pertolongan medis, Rahmat segera menghubungi rekannya, Achin, untuk meminta bantuan. Achin kemudian menginformasikan kejadian tersebut kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Pangkalpinang.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, membenarkan pihaknya menerima informasi dari Potensi SAR Laskar Sekaban yang meminta bantuan evakuasi terhadap korban nelayan. Menanggapi laporan itu, tim SAR langsung bergerak cepat.
“Kami mengerahkan satu tim rescue menuju titik koordinat kejadian di 2° 5’16.00″S dan 106°10’44.00″E menggunakan kapal RBB (Rigid Buoyancy Boat) Basarnas,” ujar I Made Oka.
Operasi evakuasi yang didukung oleh ABK KN SAR Karna serta petugas dari Balai Karantina Kesehatan Pangkalpinang berhasil menjangkau lokasi pada pukul 11.33 WIB. Tim SAR mengevakuasi korban Sukma ke kapal Basarnas dan menarik kapal milik korban menuju Dermaga TPI Pangkalbalam.
Setibanya di dermaga, Sukma segera dibawa menggunakan ambulans menuju Klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Pangkalbalam. Di sana, ia menerima penanganan medis dari dokter Balai Karantina Kesehatan.
“Alhamdulillah, korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan kini tengah dalam perawatan medis. Kami berterima kasih kepada seluruh unsur SAR gabungan yang telah membantu kelancaran operasi ini,” kata I Made Oka.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya laut, khususnya bagi para nelayan yang kerap beraktivitas di perairan dangkal dan berbatu tempat hewan laut seperti ikan pari kerap bersembunyi. (*)