Pemuda memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan tradisi Mappalette Bola. Generasi muda diharapkan terlibat aktif dalam setiap proses tradisi ini, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan. Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan tradisi ini ke dunia luar, seperti melalui media sosial atau dokumentasi digital.
Dengan adanya partisipasi generasi muda, tradisi Mappalette Bola dapat terus dilestarikan dan menjadi daya tarik budaya yang unik bagi wisatawan, baik domestik maupun internasional.
Bagi wisatawan, Mappalette Bola bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga sebuah pengalaman budaya yang sangat menarik. Proses pemindahan rumah yang melibatkan banyak orang ini menunjukkan betapa eratnya hubungan sosial masyarakat Bugis. Selain itu, wisatawan juga dapat belajar tentang filosofi hidup masyarakat Bugis yang mengutamakan gotong royong dan kebersamaan.
Tradisi ini juga sering menjadi daya tarik utama dalam acara budaya atau festival yang diadakan di Sulawesi Selatan. Banyak wisatawan yang datang khusus untuk menyaksikan dan merasakan langsung keunikan tradisi ini.
Mappalette Bola adalah tradisi yang tidak hanya mencerminkan kearifan lokal Suku Bugis, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kebersamaan, dan solidaritas. Tradisi ini harus terus dilestarikan agar generasi mendatang dapat merasakan keindahan budaya yang menjadi identitas bangsa. (*)