Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
12x6 pemelihan serentak 2025 (pj & sekda)
BANNER HUT
Mitra
Musiqo Music GoDaddy Store Image
Kuliner

Menggugah Selera: Mandai, Olahan Kulit Cempedak Khas Kalimantan Selatan

×

Menggugah Selera: Mandai, Olahan Kulit Cempedak Khas Kalimantan Selatan

Sebarkan artikel ini
foto: budaya-indonesia.org/

nidianews.com – Di tengah kekayaan kuliner Nusantara, Kalimantan Selatan menyimpan sebuah hidangan unik dan menggoda selera yang mungkin belum banyak dikenal masyarakat luas. Namanya mandai, makanan khas yang terbuat dari kulit buah cempedak. Siapa sangka, bagian buah yang biasanya dibuang ini justru diolah menjadi lauk lezat yang digemari masyarakat Banjar.

Apa Itu Mandai?

Mandai adalah olahan fermentasi dari kulit buah cempedak (Artocarpus champeden), buah tropis yang masih satu keluarga dengan nangka. Di Kalimantan Selatan, masyarakat setempat tidak membuang kulit cempedak begitu saja. Bagian dalam kulit yang berserat tebal dan empuk dikupas, lalu direndam dan difermentasi menggunakan garam.

Proses fermentasi bisa memakan waktu beberapa hari hingga berminggu-minggu. Setelah proses ini, mandai bisa langsung digoreng, ditumis, atau dimasak sesuai selera. Rasanya gurih, bertekstur kenyal, dan memiliki aroma khas yang mirip daging olahan.

Cara Pengolahan Mandai

Proses pembuatan mandai dimulai dari membersihkan kulit cempedak bagian luar yang berduri dan kasar. Bagian dalam kulit yang putih dan berserat dipotong kecil-kecil, kemudian direndam dalam air garam. Ada yang menambahkan bawang putih atau cabai ke dalam rendaman untuk menambah cita rasa.

Setelah difermentasi, mandai bisa disimpan dalam toples tertutup dan dimasak kapan saja. Salah satu cara penyajian yang populer adalah dengan digoreng hingga garing seperti keripik, atau ditumis bersama cabai dan bawang sebagai lauk pendamping nasi.

Cita Rasa dan Nilai Budaya

Rasa mandai yang khas dan gurih membuatnya menjadi lauk favorit di banyak rumah tangga di Kalimantan Selatan. Di balik kelezatannya, mandai juga mencerminkan kearifan lokal masyarakat Banjar dalam memanfaatkan bahan pangan secara maksimal dan mengurangi limbah dapur.

Bagi masyarakat Banjar, mandai bukan hanya makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya. Makanan ini kerap dihidangkan dalam acara keluarga, hari raya, atau sebagai oleh-oleh khas dari daerah Hulu Sungai dan sekitarnya.

Mandai dalam Kuliner Modern

Kini, mandai mulai diperkenalkan dalam bentuk kemasan sebagai oleh-oleh khas Kalimantan Selatan, baik dalam versi mentah siap masak maupun yang sudah digoreng renyah. Beberapa pelaku UMKM juga mulai memasarkan mandai secara online, memperluas jangkauan kuliner tradisional ini ke seluruh Indonesia.

Mandai adalah bukti bahwa kearifan lokal bisa menghasilkan inovasi kuliner yang unik dan bernilai tinggi. Dari kulit cempedak yang dianggap limbah, terciptalah sajian khas yang menggoda selera dan memperkaya ragam kuliner Indonesia. Jadi, jika Anda berkunjung ke Kalimantan Selatan, jangan lewatkan untuk mencicipi mandai kelezatan tersembunyi dari kulit buah cempedak. (RE)

error: Content is protected !!