pangkalpinang, nidianews.com – Dalam beberapa tahun terakhir, Pangkalpinang telah mengalami lonjakan luar biasa dalam sektor usaha kuliner. Pertumbuhan ini tidak hanya terjadi di pusat kota, tetapi juga menyebar ke berbagai sudut daerah, dengan munculnya berbagai restoran, kafe, warung makan, serta bisnis makanan berbasis online. Fenomena ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Sandi Kharisma, Ketua Indonesian News Network (INN), yang memberikan pandangannya mengenai tren ini.
Menurut Sandi Kharisma, ekspansi sektor kuliner ini merupakan cerminan meningkatnya daya beli masyarakat serta perubahan gaya hidup yang lebih konsumtif terhadap makanan dan minuman. Selain itu, peran teknologi dan media sosial dalam mempromosikan bisnis kuliner juga menjadi faktor utama dalam perkembangan pesat industri ini.
“Salah satu faktor utama yang mendorong menjamurnya usaha kuliner di Pangkalpinang adalah meningkatnya daya beli masyarakat. Seiring pertumbuhan ekonomi di kota ini, masyarakat cenderung mengalokasikan anggaran lebih besar untuk sektor konsumsi, terutama makanan dan minuman. Hal ini terlihat dari maraknya restoran dan kafe dengan konsep modern yang ramai dikunjungi oleh anak muda hingga keluarga,” ujar Sandi.
Selain itu, perubahan gaya hidup yang lebih praktis juga menjadi pemicu. Banyak orang kini lebih memilih membeli makanan di luar daripada memasak sendiri, terutama di kalangan pekerja dan generasi muda yang sibuk dengan aktivitas harian mereka.
Menurut Sandi Kharisma, perkembangan teknologi dan internet turut memainkan peran besar dalam pertumbuhan industri kuliner di Pangkalpinang. Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook menjadi platform utama bagi pelaku usaha kuliner untuk memasarkan produk mereka.
“Dengan strategi pemasaran digital yang efektif, bisnis kuliner lokal mampu menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan omzet secara signifikan,” jelasnya.
Banyak usaha kuliner yang viral berkat konten kreatif di media sosial, seperti video mukbang, ulasan makanan, serta promosi dengan influencer lokal. Hal ini membuat banyak pemilik usaha tertarik untuk membuka bisnis kuliner mereka sendiri dengan harapan bisa mencapai kesuksesan yang sama.
Dengan semakin banyaknya bisnis kuliner yang bermunculan, peluang kerja bagi masyarakat juga meningkat. Banyak restoran, kafe, dan warung makan yang membutuhkan tenaga kerja, mulai dari koki, pelayan, kasir, hingga kurir pengantaran makanan. Hal ini membantu mengurangi angka pengangguran di Pangkalpinang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“usaha kuliner juga berperan penting dalam meningkatkan pendapatan UMKM lokal. Banyak pelaku usaha kecil yang berhasil meraih keuntungan besar dengan mengembangkan bisnis makanan mereka, baik melalui toko fisik maupun platform daring seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood,” tambahnya.(*)