Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
kolase 1.jpg kolase 2.jpg
Pangkalpinang

Pangkalpinang Genjot Diversifikasi Pangan dan Peternakan Kambing Etawa

×

Pangkalpinang Genjot Diversifikasi Pangan dan Peternakan Kambing Etawa

Sebarkan artikel ini

Pangkalpinang, nidianews.com – Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang terus menggaungkan program diversifikasi pangan dan pengembangan sektor peternakan demi menjaga ketahanan pangan daerah. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Pangkalpinang, Samri, SP, M.Si, menegaskan, langkah ini penting agar masyarakat tidak bergantung pada satu jenis pangan sekaligus memastikan keamanan pangan dari residu kimia.

Selain mendorong peningkatan produksi tanaman lokal, Pemkot Pangkalpinang juga fokus mengembangkan ternak kambing Etawa. Program ini akan dijalankan dengan sistem “gading” (gilir gading), yakni mendatangkan kambing dari Sumatera Selatan, lalu dibagikan ke petani penerima bantuan untuk dipelihara hingga beranak. Induk kambing tetap menjadi aset bersama, sehingga manfaatnya bisa bergulir ke kelompok tani lain.

“Kambing Etawa ini diharapkan menjadi primadona selain sapi, karena menghasilkan susu sekaligus menambah pendapatan keluarga,” ujar Samri.

Saat ini, Dinas Pertanian telah menerima bantuan kambing dari PLN untuk dijadikan percontohan hingga tahun 2029.

Di sektor tanaman, pemerintah kota mendorong pemanfaatan lahan pekarangan melalui penanaman sayuran dengan polybag maupun sistem hidroponik. Program ini juga menggandeng pihak ketiga seperti PT Timah dan Bank Indonesia yang membantu menyediakan benih, pupuk, dan peralatan.

“Dengan hidroponik, kami ingin menarik minat masyarakat milenial. Memang butuh modal awal yang besar, tapi peralatannya bisa bertahan sampai 10 tahun. Harapannya, kelompok tani bisa mandiri dan mengembangkan usaha dari hasil panen,” tambahnya.

Untuk menjaga keamanan pangan, Dinas Pangan dan Pertanian juga mengampanyekan penggunaan pestisida nabati berbahan campuran brotowali dan serai sebagai pengendali hama. Cara ini dinilai mampu mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, menekan inflasi pangan, dan menjamin ketersediaan bahan pangan di pasar.

Rencananya, Pemkot Pangkalpinang akan menerima bantuan 200 ribu bibit cabai dari Dinas Pertanian Provinsi untuk dibagikan ke kelompok tani di seluruh kelurahan. Program ini diharapkan mampu menekan biaya belanja rumah tangga, meningkatkan penghasilan petani, serta menjaga stabilitas harga di pasar.(RE)