Memulai perjalanan ke permata pesisir Tanjung Pandan – Tugu Batu Satam. Ungkap rahasia batu memukau yang memikat setiap pengunjung
nidianews.com – Ada beragam tempat wisata yang terdapat di pulau Belitung yang bisa dijadikan spot untuk berfoto selain pantai nan indah. Salah satunya adalah Tugu Batu Satam yang terletak di tengah bundaran simpang lima di pusat kota Tanjung Pandan.
Saat malam hari, Tugu Batu Satam terlihat lebih indah. Pencahayaannya dibuat sedemikian rupa sehingga tampak menarik. Belum lagi air mancur dan taman cantik yang berada di sekelilingnya membuat Tugu Batu Satam juga jadi pilihan orang-orang untuk sekedar bersantai menikmati Kota Tanjungpandan.
Di area tugu batu satam juga terdapat kedai-kedai kopi, warung makan, dan toko souvenir dan lainnya, di KV Senang ini biasanya tempat orang datang untuk mengobrol sambil menikmati kopi, salah satu kedai yang tertua yaitu waroeng kopi Ake. Awal ia berjualan kopi menggunakan gerobak di bawah Tugu Jam Gede pada tahun 1922 sebelum masuk ke kawasan KV Senang‎.
Batu Satam pertama kali ditemukan di Pulau Belitung pada tahun 1973. Di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit. Batu ini ditemukan secara tidak sengaja oleh penambang timah beretnis China dalam penambangan timah dengan kedalaman 50 meter.
Menurut Sejarah, penamaan Baru Satam ini didasari dua suku kata, yaitu Sa dan Tam yg berasal dari bahasa china suku Khek yg ada di Belitung.
Jika diartikan secara harfiah, Sa berarti pasir dan Tam berarti empedu. Sehingga Satam memiliki arti empedu pasir. Batu Satam memiliki beberapa nama yakni Tektite dan Billitonite.
Istilah Tektite digunakan oleh para ilmuan yang meneliti Batu Satam, sedangkan istilah Billitonite digunakan oleh seorang peneliti dari Belanda bernama Ir. N. Wing Easton yang melakukan penelitian terhadap Batu Satam pada tahun 1922.
Batu satam sudah diuji oleh Fakultas MIPA Universitas Padjajaran dan Laboratorium Kimia Mineral dan Lingkungan. Menurut penelitian ilmiah, sekitar 700 ribu tahun lalu sebuah meteor jatuh ke bumi Indonesia. Meteor inlah yang kemudian menjadi cikal bakal Batu Satam.(N)