nidianews.com – Tradisi nganggung di kampung Mleset Kota Pangkalpinang yang dilaksanakan setiap tahun oleh warga setempat telah menjadi budaya yang hingga saat ini masih di lestarikan.
Tradisi nganggung adalah ritual yang dilakukan masyarakat di Bangka Belitung Khususnya di pulau Bangka dan ritual ini diturunkan dari generasi ke generasi.
Dalam tradisi nganggung ini begitu banyak nilai moral yang didapat seperti, memperkuat tali persaudaraan, semangat gotong royong dan berbagi rezeki yang lebih kepada yang membutuhkan, serta mmemperingati Hari Besar Agama Islam.
Tradisi Nganggung di Kampung Mleset bukan sekadar perayaan, tetapi juga warisan budaya yang turun temurun dijaga oleh masyarakat. Tradisi ini menjadi ciri khas dan identitas yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari, mencerminkan kearifan lokal yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Tradisi ini biasanya unik dan akan menjadi suatu ciri khas suatu daerah sehingga tradisi ini dijadikan sebagai identitas suatu daerah atau wilayah karena tradisi biasanya melibatkan sebagian besar anggota masyarakat dalam suatu daerah yang dapat membuat daya tarik bagi para wisatawan.
Nganggung merupakan adat membawa makanan dari masing-masing rumah penduduk menuju ke satu tempat pertemuan besar, biasanya berupa Masjid, Surau, Langgar, atau Lapangan pada waktu-waktu tertentu di dalam Agama Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Nisfu Sya’ban, Muharram, serta selepas shalat Idul Fitri dan Idul Adha.
Pelestarian Tradisi Nganggung bukan sekadar mempertahankan warisan budaya, tetapi juga menjaga identitas kultural Kampung Mleset.
Tradisi ini menjadi penanda yang kuat, mengingatkan masyarakat akan akar budaya mereka dan memperkokoh rasa kebanggaan sebagai bagian dari kampung halaman.
Tradisi Nganggung mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Melalui praktik gotong-royong, kebersamaan, dan rasa syukur, tradisi ini membawa makna mendalam tentang kehidupan bermasyarakat yang harus dijaga agar tidak luntur oleh modernisasi. (*)