Bangka, nidianews.com — Seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Pratama bernama Johanes Sinegar (37), warga asal Banten, dilaporkan jatuh ke laut saat kapal berada di sekitar Perairan Karang Bubu, Kabupaten Bangka, pada Minggu (6/4/2025) dini hari.
Peristiwa nahas ini terjadi saat KM Pratama yang dinahkodai Johan, bertolak dari Pelabuhan Jelitik pada pukul 23.00 WIB menuju Perairan Karang Bubu untuk memasang bubu (alat tangkap ikan). Setibanya di lokasi, kapal sempat lego jangkar untuk memulai aktivitas penangkapan ikan.
Namun naas, saat kapal hendak berpindah ke titik bubu berikutnya, Johanes yang tengah mengangkat jangkar diduga terpeleset dan terjatuh ke laut. Nahkoda kapal yang tidak menyadari kejadian tersebut, baru mengetahui korban hilang saat hendak melanjutkan perjalanan.
Setelah menyadari salah satu ABK tidak ada di kapal, nahkoda langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Informasi hilangnya ABK tersebut kemudian disampaikan oleh nahkoda kepada rekannya melalui radio kapal. Laporan tersebut akhirnya diteruskan ke Direktorat Polairud Bangka dan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Pangkalpinang guna meminta bantuan operasi SAR.
Kepala Tim Basarnas Pangkalpinang, Supani, mengatakan bahwa pihaknya segera merespons laporan tersebut dengan memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian menggunakan Kapal Rigid Buoyancy Boat (RBB) milik Basarnas.
“Tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescue Kansar Pangkalpinang, Ditpolairud Polda Babel, Satpolair Polres Bangka, Laskar Sekaban, dan Sakasar telah dikerahkan menuju titik koordinat yang berjarak sekitar 49 nautical mile dari Pelabuhan PTS Pangkalbalam,” jelas Supani.
Supani menambahkan, proses pergerakan tim SAR sempat terkendala oleh jarak yang cukup jauh serta kondisi air laut yang sedang surut saat laporan pertama diterima.
“Namun hari ini, tim telah bergerak ke lokasi menggunakan RBB Basarnas. Semoga upaya pencarian ini membuahkan hasil,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih terus berlangsung dan belum ada tanda-tanda korban ditemukan. (*)