AEA2A348-B0E5-43A0-9E55-989E397CB541
IMG-20250203-WA0052
394177-IMG-20250224-WA0002 (1)
Mitra
Pangkalpinang

Didit Srigusjaya Soroti Aktivitas Tambang PT TIMAH di Perairan Beriga

×

Didit Srigusjaya Soroti Aktivitas Tambang PT TIMAH di Perairan Beriga

Sebarkan artikel ini
Aktivitas
Share disini

Pangkalpinang, nidianews.com – Aktivitas pertambangan timah di laut Beriga, Desa Beriga, Lubuk Besar, Bangka Tengah telah menimbulkan polemik di kalangan masyarakat, khususnya nelayan setempat. Kehadiran ponton-ponton milik PT Timah di wilayah perairan ini menimbulkan kekhawatiran dan protes keras dari warga.

Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Didit Srigusjaya, turut menyoroti permasalahan ini dan mengungkapkan keprihatinannya atas situasi yang terjadi.

Mengetahui adanya gejolak di masyarakat terkait pertambangan ini, Didit Srigusjaya segera mengambil langkah cepat dengan menemui Kapolda Babel, Irjen Pol Hendro Pandowo. Dalam pertemuan tersebut, Didit menjelaskan bahwa informasi yang diterima oleh pihak kepolisian sebelumnya tidak sepenuhnya akurat.

“Ternyata Pak Kapolda juga menerima informasinya tidak utuh seakan-akan masyarakat sudah menerima. Alhamdulillah, di depan saya beliau memanggil Dir Ops untuk menarik pasukan dari Batu Beriga, dan saya minta kepada masyarakat Beriga tolong jangan ada aktivitas demo,” ungkap Didit.

Langkah cepat Kapolda dengan menarik pasukan dari lokasi tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Keputusan ini dianggap sebagai bentuk kepedulian terhadap aspirasi masyarakat serta menjaga stabilitas dan ketertiban di daerah tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Didit juga menyampaikan permohonan kepada Direktur Utama PT Timah agar menghentikan aktivitas pertambangan Menurutnya, hal ini penting agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk tanpa gangguan konflik sosial yang dapat memicu ketegangan di lingkungan sekitar.

“Tolong hargailah bulan suci Ramadan ini. Tolong hentikan, DPRD sangat memahami jika PT Timah membutuhkan bahan baku,” ujar Didit.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa DPRD siap membantu PT Timah dalam mencari solusi lain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tanpa harus menimbulkan ketegangan dengan masyarakat.

Salah satu permasalahan yang menjadi sorotan adalah dugaan adanya kesalahan dalam proses perizinan yang memicu konflik ini. Didit menegaskan bahwa DPRD akan segera melakukan investigasi melalui panitia khusus (pansus) untuk menelusuri kemungkinan keteledoran dalam penerbitan izin pertambangan tersebut.

“Nanti hasil dari pansus akan kami sampaikan, bahwa ada keteledoran dalam permasalahan izin ini. Kepada Dirut PT Timah, mari kita jaga kamtibmas agar tetap kondusif di masyarakat,” katanya.

Sementara itu, ia juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi demonstrasi yang dapat memperburuk situasi. Menurutnya, langkah hukum dan pendekatan melalui dialog adalah cara terbaik untuk menyelesaikan konflik ini secara damai. (*)