nidianews.com – Tari Bonet atau Bonet adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini dianggap sebagai tarian masyarakat pulau Timor yang paling tua. Bonet ini melambangkan semangat serta kebersamaan.
Tarian ini dilakukan oleh banyak orang, sekitar 20 orang. Mereka sambil berpegangan tangan membentuk lingkaran dan mengikuti syair dalam bahasa Dawan atau bahasa lokal masyarakat NTT.
Setelah beberapa kali mengucapkan syair, mereka menggerakkan kaki ke depan, belakang, kiri, dan kanan lalu berputar sambil terus bernyanyi. Terkadang ada orang yang kemudian bergabung untuk ikut menari, tapi hal itu tidak mengubah irama tariannya.
Tanpa iringan musik, mereka berpegangan tangan sambil menari dan menyanyi. Keriangan dalam tarian bonet inilah yang menunjukkan semangat masyarakat di sana.
Setiap daerah kabupaten di NTT memiliki kekhasan masing-masing, termasuk jenis tarian adat atau daerahnya. Walaupun memiliki nama yang berbeda, sejumlah tarian adat itu memiliki kesamaan dalam makna. Tarian bonet adalah tarian persatuan.
Tari bonet biasanya ditampilkan saat masyarakat bersuka cita, antara lain dalam pesta pernikahan atau ulang tahun.
Selain itu, tarian ini sering dijadikan ajang mencari jodoh untuk kaum muda. Selain menari, mereka saling berbalas pantun.
Pada tanggal 4 Oktober 2017, tari bonet dinyatakan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan RI.
Proses pembelajaran Tari Bonet adalah suatu upaya pelestarian budaya yang diwariskan dari guru ke murid. Anak-anak muda di Nusa Tenggara Timur diperkenalkan pada seni ini sejak usia dini, memastikan bahwa tradisi berharga ini tetap hidup dan berkembang. Ini bukan hanya seni yang dipelajari, tetapi juga suatu cara untuk menyampaikan nilai-nilai tradisional.
Komunitas di Nusa Tenggara Timur memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keaslian Tari Bonet. Melalui upacara adat, pertunjukan lokal, dan dukungan komunitas, tarian ini terus menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan cara ini, bukan hanya seni tari yang dijaga, tetapi juga identitas dan kebanggaan budaya.