Pangkalpinang, nidianews.com – Festival Semarak Ekonomi Kreatif Pangkalpinang 2025 resmi digelar dengan semangat membangun kota berbasis kreativitas dan inovasi. Dalam sambutannya mewakili Pj. Wali Kota Pangkalpinang, Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Juhaini, menegaskan pentingnya ekonomi kreatif sebagai motor penggerak pembangunan kota di era globalisasi.
“Di era globalisasi ekonomi ini, kota tidak bisa hanya bergantung pada insentif dari pusat. Kota harus mampu menciptakan pendapatan sendiri yang bersumber dari potensi dan kreativitas lokal,” ujar Juhaini saat ditemui usai pembukaan festival.

Pangkalpinang saat ini telah ditetapkan sebagai salah satu Kota Kreatif Indonesia dengan subsektor unggulan di bidang kuliner. Hal ini menjadi dasar kuat bagi pemerintah kota untuk terus mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Juhaini, Festival Semarak Ekonomi Kreatif 2025 merupakan wujud komitmen Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam mendukung 17 subsektor ekonomi kreatif, termasuk kuliner, kriya, fashion, musik, desain, hingga aplikasi digital. Ia menyebut bahwa ekonomi kreatif adalah bentuk nyata dari nilai tambah kekayaan intelektual berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
“Melalui festival ini, kita ingin memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif agar ekosistem ini tumbuh bersama. Harapannya, kegiatan ini mampu mendorong lahirnya lebih banyak usaha kreatif, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengentaskan kemiskinan,” lanjutnya.

Pangkalpinang yang merupakan pusat kegiatan bisnis, perdagangan, dan jasa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dinilai sangat potensial menjadi kota kreatif yang kompetitif di tingkat nasional. Dengan adanya dorongan dari sektor ekonomi kreatif, diharapkan kota ini dapat menghadirkan inovasi yang menjadi keunggulan kompetitif, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal.
“Kita hidup di era masyarakat 5.0, di mana kecepatan, ketepatan, dan transparansi menjadi kebutuhan dasar. Ekonomi kreatif menjadi jawaban terhadap tantangan zaman ini,” tutup Juhaini optimistis.
Festival ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari dengan berbagai kegiatan seperti pameran produk kreatif, pertunjukan seni, lokakarya, dan diskusi interaktif yang melibatkan pelaku ekonomi kreatif lokal maupun nasional.(*)