AEA2A348-B0E5-43A0-9E55-989E397CB541
IMG-20250203-WA0052
394177-IMG-20250224-WA0002 (1)
Mitra
Pangkalpinang

Mahasiswa FH UBB dan BEM KM UBB Bersihkan Pantai Kuala, Berhasil Kumpulkan 600 Kg Sampah

×

Mahasiswa FH UBB dan BEM KM UBB Bersihkan Pantai Kuala, Berhasil Kumpulkan 600 Kg Sampah

Sebarkan artikel ini
Pantai Kuala
Share disini

Bangka, nidianews.com – Pantai Kuala, yang terhampar di bawah megahnya Jembatan Emas, merupakan salah satu pesona alam yang terletak di perbatasan Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Keindahan pantai ini menjadi magnet bagi wisatawan, tetapi di balik pesonanya, tersimpan ancaman besar bagi ekosistem, yaitu sampah yang semakin hari semakin mengotori keindahannya.

Masalah sampah, khususnya plastik, telah menjadi momok yang menggerogoti pesisir Indonesia. Limbah yang tak terkelola dengan baik ini bukan hanya mencemari lanskap pantai, tetapi juga mengancam kelangsungan hidup biota laut. Partikel mikroplastik yang berasal dari sampah yang terurai turut menyusup ke dalam rantai makanan, menciptakan risiko kesehatan bagi makhluk laut dan manusia.

Dalam upaya melawan permasalahan ini, berbagai inisiatif telah dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah melalui aksi bersih-bersih pantai, seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung (FH UBB) yang berkolaborasi dengan BEM KM UBB serta Duta Pepelengasih Pangkal Pinang. Aksi ini digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025, di kawasan Pantai Kuala, di bawah Jembatan Emas.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membersihkan area pesisir dari tumpukan sampah, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai bagi keberlanjutan ekosistem laut. Dalam aksi ini, para peserta berhasil mengumpulkan sekitar 600 kilogram sampah, yang sebagian besar terdiri dari plastik, kaca, serta berbagai jenis limbah lainnya.

Menjaga kebersihan pantai bukan sekadar tanggung jawab pemerintah atau komunitas lingkungan semata, tetapi merupakan tugas bersama seluruh lapisan masyarakat. Setiap individu yang menikmati keindahan pantai seharusnya memiliki kesadaran untuk tidak meninggalkan jejak berupa sampah. Bahkan lebih dari itu, masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam aksi pembersihan, serta mengedukasi orang lain mengenai bahaya sampah plastik dan pentingnya mengurangi penggunaan produk sekali pakai.

Pantai yang bersih tidak hanya menjaga keindahan destinasi wisata, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ekosistem. Biota laut seperti penyu, ikan, dan burung laut yang kerap menjadi korban sampah plastik akan lebih terlindungi. Selain itu, vegetasi pantai seperti mangrove dan rumput laut dapat terus berfungsi sebagai benteng alami dalam mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbon dioksida serta menahan abrasi.

Pencemaran akibat sampah tidak hanya terjadi di pantai, tetapi juga di berbagai tempat lain seperti selokan, sungai, dan area publik lainnya. Kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan telah menjadi pemicu berbagai bencana lingkungan, seperti banjir yang kerap melanda daerah perkotaan. Oleh sebab itu, menanamkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya serta melakukan aksi bersih-bersih secara rutin harus menjadi bagian dari budaya masyarakat.

Aksi mahasiswa FH UBB ini menjadi contoh nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan harus dimulai dari diri sendiri. Langkah kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan, bisa memberikan dampak besar jika dilakukan secara kolektif. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan semangat kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat, kita dapat mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Keindahan pantai dan ekosistem laut bukan hanya untuk dinikmati hari ini, tetapi juga harus dijaga agar tetap lestari bagi generasi mendatang. Mari bersama-sama menjadikan kebersihan pantai sebagai budaya yang terus dilestarikan!(*)