Siswa SMK Ikut Melestarikan Budaya
Pangkalpinang, nidianews.com – Kelestarian suatu benda itu harus dilakukan, agar tidak punah. Seperti halnya terkait kain cual merupakan khas dari Bangka.
Kegiatan workshop Pelestarian tenun cual diikuti pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang digelar Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi. Adapun workshop berlangsung di Maslina Cual Kelurahan Selindung Kota Pangkalpinang, Jumat (28/6/2024).
Acara yang dikemas dalam kegiatan pendukungan Pelestarian kain cual berlangsung selama 27, 28 dan 29 Juni 2024.
Maslina mengemukakan dirinya merasa sangat senang dengan adanya workshop yang digelar Balai Pelestarian Kebudayaan di tempat ini.
“Dengan adanya kegiatan ini, kain tenun cual tidak akan punah dan terus berkembang,” ujar Maslina, Jumat (28/6/2024).
Dimana kata Maslina, bahwa sudah mulai ada generasi penerus untuk belajar tenun kain cual.
Owner kain tenun Maslina Cual berharap, pada generasi muda saat ini untuk menggali dan belajar serta dapat mengembangkan tenun cual.
“Kita melestarikan kembali tenun kain cual dan mengenalkan kepada anak -anak generasi muda,” ungkapnya.
Ditambahkan Maslina agar generasi muda untuk ikut serta melestarikan budaya.
“Dikhawatirkan kalau para generasi muda ini tidak ingin belajar tenun kain cual, maka tenun kain cual tidak punah,” jelasnya.
Harapan Maslina kegiatan workshop ini agar berkelanjutan.
Disisilain salah seorang peserta workshop Repa mengatakan bahwa dirinya sudah mencoba menggunakan peralatan untuk kain tenun.
Namun menurut siswa SMKN 1 Kelapa ini merasa pusing saat melihat benang-benang yang akan dimasukan ke gedokan.
“Saat mau memasukan gedokan agak susah. Apalagi memasukan benang ada yang dibagikan atas dan ada di bagian bawah. Karena apabila terselip, maka bisa salah jadinya,” ujar Repa.
Repa juga berminat dan untuk terus belajar cara menenun hingga bisa. Bahkan Repa mengatakan bahwa ia akan terus belajar, bila di daerahnya ada tempat untuk menenun kain cual tersebut.
Dikemukakan Repa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Apalagi dirinya belum pernah sama sekali mengenal alat tenun secara langsung.
” Sekarang saya sudah tahu dengan nama-nama peralatan dan cara membuat kain tenun, walaupun dengan sedikit pusing,” jelasnya.
Sementara guru SMKN 3 Pangkalpinang, Risma Kristiana menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat bagus dan baik sekali.
Karena untuk generasi penerus, menurut Guru Tata Busana ini, khususnya bagi siswa -siswi yang awal masih belum faham dengan adanya kegiatan ini, siswa menjadi faham.
“Awalnya nggak faham jadi faham, dan awalnya mungkin sudah faham tapi belum tertarik, dengan adanya pelatihan workshop maka yang awalnya penasaran sedikit menjadi meningkat,” jelas Risma yang saat Skripsi mengangkat kain tenun cual.
Bahkan kata Risma, awalnya belum cinta maka semakin cinta dengan kain tenun cual, dan ingin belajar lebih dalam.
“Yang awalnya hanya untuk tulisan Skripsi untuk lulus sarjana. Dengan pelatihan ini, bagi saya yang awalnya hanya sekedar tahu maka sekarang semakin ingin belajar mendalami kain tenun cual,” ungkap Risma.(AS)