Kebanyakan alat musik tradisional di Nusantara umumnya justru menggunakan organ yang ada pada hewan dan tumbuhan sebagai bahan utama dalam pembuatannya.
Alat musik Dambus di samping berbentuk hewan atau binatang, pembuatannya juga menggunakan bahan-bahan alami dari lingkungannya seperti tumbuhan dan hewan.
Untuk membedakan tarian dengan alat musiknya, tarian yang diiringi Dambus ini juga bisa disebut Bedincak. Menurut sejarawan sekaligus Budayawan Bangka Belitung Akhmad Elvian, koreografi dalam Bedincak sudah ada pakemnya dan tidak bisa diubah-ubah gerakannya.
Elemen tari dalam dincak dambus itu merupakan tari pergaulan yang melambangkan suka cita masyarakat usai panen padi.
Alat musik Dambus (ada juga yang menyebutnya “Gambus”); sebenarnya berasal dari daerah luar Pulau Bangka, namun demikian sudah lama dikenal serta digunakan oleh masyarakat Bangka Tengah secara turun temurun.
Oleh karena itu Dambus dapat dianggap sebagai alat kesenian orang Bangka, bahkan sebagian besar merupakan buatan lokal.
Dambus digunakan untuk mengiringi tarian, nyanyian dan dilantunkan sampai ke pelosok dan konon seringkali diberi mantera-mantera sebagai pemikat.
Dambus untuk daerah Bangka Belitung ditambah dengan alat-alat pengiring (bunyi-bunyian) seperti; Biola, Rebana atau Tarwas, Tawak-Tawak, dan Gong, untuk menambah keharmonisan dan variasi suara yang dihasilkan.(*)
wbtb.kebudayaanindonesia.net