Sejarawan dan Budayawan Bangka Belitung, Dato’ Akhmad Elvian DPMP, CECH, menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan kontribusi besar bagi pengenalan sejarah dan budaya kota, seraya mempromosikan aspek-aspek bersejarah yang terkadang terlupakan. Dalam kegiatan Pangkalpinang City Tour ini, peserta diajak menyusuri jalan-jalan bersejarah, berhenti di titik-titik yang mengandung cerita masa lampau, dan mengenang simbol-simbol lama seperti mobil Volkswagen yang dianggap legendaris di kawasan ini dan juga Indonesia pada umumnya.
Elvian menjelaskan bahwa beberapa kawasan seperti Rijk Cluster dahulu merupakan wilayah yang dihuni oleh para saudagar Eropa, dengan jalan yang dulu disebut Vrede Straat atau Jalan Damai, sekarang dikenal sebagai Jalan Ahmad Yani. Tempat-tempat ini menyimpan sejarah panjang dan bisa menjadi pengingat akan masa lalu.
“Melalui kendaraan klasik seperti Volkswagen ini, kita mengapresiasi warisan budaya masa lalu dan menjadikannya relevan di masa kini,” paparnya.
Selain itu, Elvian juga berharap agar city tour ini bisa terus berlanjut, karena dapat menjadi sebuah medium pendidikan bagi generasi muda, yang seharusnya memahami bahwa kota ini adalah kota yang hidup, tumbuh, dan berkembang. Tur ini, lanjutnya, berpotensi menjadi penggerak dalam pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan sejarah dan budaya. (*)