nidianews.com – Gamelan Sekaten merupakan salah satu tradisi budaya yang kental dengan nilai sejarah dan spiritualitas di Cirebon. Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Cirebon dan memiliki daya tarik tersendiri baik bagi penduduk lokal maupun wisatawan. Mari kita selami lebih dalam tentang asal-usul, pelaksanaan, dan makna dari Tradisi Gamelan Sekaten di Cirebon.
Asal-Usul Tradisi Gamelan Sekaten
Gamelan Sekaten memiliki akar yang kuat dalam sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa, khususnya di Kesultanan Cirebon. Sekaten berasal dari kata “syahadatain” yang berarti dua kalimat syahadat. Tradisi ini awalnya digunakan sebagai media dakwah oleh Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo, untuk menarik minat masyarakat terhadap ajaran Islam.
Perkembangan Gamelan Sekaten di Cirebon
Selama berabad-abad, tradisi ini berkembang dan mengalami berbagai perubahan. Meski begitu, esensi dari Gamelan Sekaten sebagai sarana dakwah dan budaya tetap terjaga. Gamelan Sekaten di Cirebon memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari tradisi serupa di daerah lain, seperti Yogyakarta dan Surakarta.
Pelaksanaan Tradisi Gamelan Sekaten
Gamelan Sekaten di Cirebon biasanya diselenggarakan selama perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Acara ini biasanya berlangsung di kompleks keraton, seperti Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan.
Rangkaian Acara Gamelan Sekaten
Pelaksanaan Gamelan Sekaten terdiri dari berbagai rangkaian acara yang kaya akan makna spiritual dan budaya. Berikut beberapa tahapan penting dalam pelaksanaan tradisi ini:
Pemasangan Gamelan: Gamelan Sekaten dipasang dan disiapkan di area khusus di dalam keraton. Alat musik ini disucikan dan dihias dengan kain-kain serta bunga-bunga sebagai tanda penghormatan.
Tabuhan Gamelan: Tabuhan gamelan dimulai dengan irama khusus yang dikenal dengan nama “tabuh sekaten”. Irama ini dipercaya memiliki kekuatan spiritual dan mampu menarik energi positif.
Pembacaan Doa dan Shalawat: Selama permainan gamelan, doa dan shalawat dipanjatkan sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Pembacaan doa ini dipimpin oleh para ulama dan tokoh agama setempat.
Kirab Gamelan: Pada puncak acara, gamelan diarak mengelilingi keraton. Kirab ini diikuti oleh para abdi dalem, prajurit keraton, dan masyarakat umum dengan penuh khidmat.
Makna dan Nilai-Nilai Gamelan Sekaten
Gamelan Sekaten bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui tabuhan gamelan dan lantunan doa, masyarakat diingatkan akan pentingnya menjaga nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai Budaya dan Sosial
Tradisi Gamelan Sekaten juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Acara ini menjadi momen bagi masyarakat Cirebon untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan mempererat tali persaudaraan. Selain itu, tradisi ini juga berfungsi sebagai media untuk melestarikan seni dan budaya lokal, khususnya seni gamelan.
Pendidikan dan Warisan Budaya
Bagi generasi muda, Gamelan Sekaten menjadi media pendidikan yang efektif. Melalui partisipasi dalam tradisi ini, mereka diajarkan untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya nenek moyang. Pendidikan ini meliputi pengenalan terhadap alat musik gamelan, teknik bermain, serta pemahaman terhadap nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.
Peran Keraton dalam Pelestarian Gamelan Sekaten
Keraton di Cirebon memainkan peran penting dalam pelestarian tradisi Gamelan Sekaten. Melalui berbagai upaya, seperti penyelenggaraan rutin acara Sekaten, pendidikan gamelan bagi generasi muda, dan kerjasama dengan institusi budaya, keraton memastikan bahwa tradisi ini tetap hidup dan berkembang.
Pengembangan dan Inovasi
Selain menjaga kelestarian, keraton juga terbuka terhadap pengembangan dan inovasi dalam pelaksanaan Gamelan Sekaten. Hal ini dilakukan agar tradisi ini tetap relevan dengan perkembangan zaman tanpa menghilangkan nilai-nilai aslinya. Beberapa inovasi yang dilakukan antara lain adalah penggabungan gamelan dengan seni pertunjukan modern dan penyelenggaraan acara Sekaten dalam skala yang lebih luas untuk menarik minat wisatawan.
Tradisi Gamelan Sekaten di Cirebon adalah sebuah warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai spiritual, budaya, dan sosial. Melalui pelaksanaan tradisi ini, masyarakat Cirebon tidak hanya mengenang sejarah penyebaran Islam, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan melestarikan seni gamelan yang adiluhung. Dengan dukungan dan peran aktif dari keraton serta partisipasi masyarakat, diharapkan tradisi Gamelan Sekaten akan terus hidup dan menjadi bagian penting dari identitas budaya Cirebon.(*)