Selain sebagai tradisi penyucian, Upacara Beluluh juga memiliki fungsi sosial dan budaya yang penting. Upacara ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara Sultan, keluarga kerajaan, dan masyarakat. Dengan menyaksikan prosesi ini, masyarakat dapat merasakan kedekatan dengan pemimpin mereka dan memahami nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Kesultanan Kutai Kartanegara.
Upacara adat Beluluh tidak hanya kaya akan simbolisme, tetapi juga mengandung berbagai nilai budaya yang relevan hingga saat ini. Beberapa nilai penting yang dapat dipetik dari tradisi ini antara lain:
- Kebersihan Jiwa dan Raga: Melalui prosesi penyucian, upacara ini mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan lahir dan batin.
- Kehormatan Adat: Ritual ini menunjukkan penghormatan mendalam terhadap tradisi leluhur yang diwariskan secara turun-temurun.
- Kepemimpinan yang Bijaksana: Dengan menyucikan diri, Sultan diingatkan untuk selalu memimpin dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih.
Sebagai bagian dari warisan budaya bangsa, pelestarian Upacara Beluluh menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah daerah, komunitas budaya, dan masyarakat umum diharapkan terus mendukung keberlangsungan tradisi ini. Selain itu, pengenalan upacara ini kepada generasi muda melalui pendidikan dan media sosial dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya.
Upacara adat Beluluh adalah salah satu tradisi unik yang memperkaya keragaman budaya Indonesia. Sebagai simbol penyucian dan kehormatan, ritual ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur yang relevan hingga saat ini. Pelestarian tradisi ini merupakan langkah penting untuk menjaga identitas budaya bangsa. (*)