Pangkalpinang, nidianews.com – Pantai Pasir Padi di Kota Pangkalpinang kembali menjadi pusat perhatian dengan digelarnya Acara Puncak Festival Pasir Padi 5 yang bertepatan dengan Perayaan Tradisi Peh Cun yang digelar di pantai pasir padi, Senin (10/6/2024).
Ribuan pengunjung memadati area festival sejak pagi hari untuk menyaksikan berbagai pertunjukan seperti festival barongsai, water wisdom festival, komunitas berkreasi, hingga lomba kreasi mendirikan telur, dan makan otak-otak tercepat.
Pj Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan menyampaikan Festival ini juga berfungsi sebagai ajang promosi budaya dan pariwisata Bangka Belitung.
Lusje menegaskan pentingnya persiapan publikasi yang matang untuk Festival Pasir Padi agar acara ini dapat berjalan sukses dan meriah. Dia menekankan bahwa publikasi yang efektif dan terencana dengan baik akan memainkan peran krusial dalam menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan profil festival di mata dunia.
Dia menekankan bahwa publikasi untuk Festival Pasir Padi harus dimulai jauh-jauh hari sebelum acara berlangsung. Persiapan yang ideal meliputi perencanaan konten, pemilihan media publikasi, dan penjadwalan yang tepat. Publikasi yang dilakukan terlalu dekat dengan hari pelaksanaan tidak akan memberikan dampak yang maksimal.
“ini salah satu daya tarik Pangkalpinang, memang untuk mendatangkan orang luar publikasinya harus jauh-jauh hari dan harus di dukung juga oleh fasilitas kota, tapi alhamdulillah ini sudah banyak sekali yang hadir,” ucapnya.
Publikasi yang tepat dan efektif memiliki peran strategis dalam menyukseskan sebuah festival. Publikasi yang direncanakan dengan baik tidak hanya mampu menarik perhatian masyarakat lokal tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara. Hal ini penting untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang pada akhirnya berdampak positif terhadap ekonomi lokal.
“informasi keseluruh kalangan masyarakat itu perlu sekali, moment ini kan hanya ada di beberapa kota saja, di pangkalpinang ada, kita sudah tahu penanggalan cina nah itu harus disebar luaskan jauh-jauh hari, ini yang perlu kita perbaiki, karena ini moment yang sangat langka,” terangnya.
Publikasi yang baik juga membantu dalam melestarikan budaya dan tradisi lokal. Dengan mengenalkan keunikan dan kekayaan budaya kepada audiens yang lebih luas, nilai-nilai budaya dan tradisi dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
“Melalui strategi publikasi yang efektif dan perencanaan yang tepat, kedepan diharapkan festival ini dapat menarik lebih banyak pengunjung, meningkatkan ekonomi lokal, dan melestarikan budaya serta tradisi Bangka Belitung,” pungkasnya.(RE)